Sahabat Suara Hati ingin mengetahui sebarapa siap dan sudah layakkah si kecil untuk memasuki dunia sekolah dilihat dari bebepapa sudut pandang dan dari sikap dan perilakunya? Untuk mengetahui si kecil sudah layak masuk ke jenjang sekolah atau belum, saudara muslimah dapat memperhatikan dari sikap, perilaku dan ketrampilan yang telah di miliki anak anda. berikut gambaran yang bisa menjadi tolok ukur:
Cara Mengetahui Kesiapan Anak Untuk Masuk Kesekolah |
Dilihat Dari Ketrampilan Sosial
- Anak sudah menghadap lawan bicaranya dan melakukan kontak mata
- Anak sudah bersedia memenuhi permintaan dan menghentikan aktivitas ketika diminta.
- Anak mampu mengendalikan rasa gusar, frustasi, dan mencegah terjadinya tantrum.
- Anak dapat menunggu dengan sabar selama beberapa saat untuk mendapatkan perhatian orang tua.
- Anak mampu menghadap meja dan berkonsentrasi dan mengerjakan sesuatu selama 10 menit, dengan seorang pendamping.
- Anak bisa berpisah dari orang tuanya.
- Anak adapa memulai aktivitas secara mandiri.
- Anak mampu meminta bantuan ke orang lain jika memerlukanya.
- Anak dapat memainkan sebuah aktivitas selama 20 menit atau lebih.
- Anak sudah dapat berbagi mainan dengan temanya.
- Anak mau menunggu giliran untuk permainan kecil tanpa pendamping.
- Anak sudah dapat merasakan perasaan orang lain, misal teman marah, teman malu dan yang lainya.
Dilihat Dari Kemandirian Anak
- Anak sudah bisa mengenakan dan melepaskan kaos kaki, sepatu, dan jaket.
- Anak bisa memasang sepatu atau sandal yang berpaengait.
- Anak bisa memasang dan melepas kancing ukuran besar.
- Anak bisa ketoilet secara mandiri.
- Anak mampu mecuci tangan dan mengeringkan dengan benar.
- Anak mampu menyeka ingus dihidung dengan bersih.
- Anak bisa membuka kotak makanan, makan sendiri, dan membenahi kotak makan sendiri.
- Anak bisa membuka dan menutup botol minuman sendiri.
- Anak sudah mampu mengenali barang miliknya diantara barang milik temannya.
- Anak sudah mampu menyimpan dan meletakkan benda ditempat yang ditentukan.
Dilihat Dari Segi Komunikasi
- Anak sudah bisa memulai dan mengembangkan percakapan dengan orang dewasa atau temannya.
- Anak dapat berbicara jelas, terdengar jelas pelafalannya, dan mempertahankan kotak mata.
- Anak berbicara tanpa terika-teriak atau berbisik-bisik.
- Anak dapat menjawab pertanyaan dengan kata “mengapa” dan “apa”.
- Anak mampu menceritakan pengalaman yang baru dialaminya.
- Anak bisa megulang rima dan melantunkan sebuah lagu.
- Anak bisa menhajlankan tiga perintah secara beruntun.
- Anak mampu menjalin percakapan dengan teman sebaya dan mengambil bagian dalan sebuah obrolan.
- Anak dapat mengitrupsikan percakapan secara tepat.
Dilihat Dari Ketrampilan Motorik Halus dan Kognitif
- Anak mampu mengenali nama depanya sendiri.
- Anak dapat mengerakkan tiap jari sesuai dengan kebutuhan, misal untuk menunjuk.
- Anak mengerti tata cara membaca, misal alur mebaca dari kiri kekanan.
- Anak dapat menyatakan nama lengkap, alamat, dan usia.
- Anak dapat memegang pensil dengan benar.
- Anak bisa mengambar betuk orang.
- Anak mampu mengunting lurus sepanjang 10 cm dan dapat mengunting bentuk sederhana.
- Anak mampu menyusun puzzle delapan sampai sepuluh bagian.
- Anak bisa menyebutkan enam bentuk geometri.
- Anak bisa menyebutkan warna dasar dan sekunder.
- Anak bisa memilah dan mengelopokkan objek berdasarkan kategori, entah warna, fungsi, atau bentuk.
- Anak mencoba memecahkan masalah secara mandiri.
- Anak mampu mengenali konsep besar/kecil, banyak/sedikit, depan/belakang dan yang lainya.
- Anak bisa menghitung benda sebanyak 10 atau lebih.
- Anak mampu memusatkan perhatian untuk menyimak dalam kelompok dan tidak mudah teralihkan oleh ganguan sekitar.
- Anak senang dengan membaca secara interaktif dan mampu menjawab pertanyaan terkait cerita tersebut.
Dilihat Dari Keterampilan Motorik Kasar dan Orientasi
- Anak Bergerak dengan percaya diri di TK-nya.
- Anak mampu beradaptasi dengan lingkungan baru.
- Anak bisa mengatasi perubahan lingkungannya, seperti keberadaan tangga, penghalang, atau jalanan yang tidak rata.
- Anak memahami konsep spasial, seperti/bawah, kiri/kanan.
- Anak bergerak dalam deretan anak-anak sebagai rutinitas.
- Anak bermain imajinasi di dalam maupu diluar ruangan.
- Anak bisa bermain lempar-tanggkap bola.
- Anak bermain aktif dengan teman diluar selama 50 sampai 60 menit.
- Anak memahami perlunya mengedepankan keselamatan, termasuk di jalanan dan ketinggian.
Sahabat Suara Hati, dari sekian banyak tolok ukur tersebut diatas pasti tidak semua dapat diterapkan kepada buah hati anda. Jadikan sekedar gambaran dari orang tua untuk dapat menilai anak kita. Memang butuh kepekaan dan pendekatan khusus namun ini semua untuk kepentingan buah hati kita, jangan sampai anak merasa terbebani ketika masuk ke Sekolah Dasar. [Disarikan dari www.kids-first.com.au].