Gambar |
Gusti Noeroel adalah putri tunggal dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro VII seorang ningrat dari Solo yang beristrikan putri dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Memiliki gelar Gusti Raden Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhaninamun lebih akrab dengan pangilan Gusti Noeroel.
Karena merupakan putri seorang bangsawan pastinya Gusti Noeroel melakukan perawatan dan meminum berbagai ramuan yang membuatnya memiliki paras yang ayu dan menawan. Kisah awal mula dari tersebarnya gadis ningrat, terpelajar, berparas ayu ke kalangan pejabat adalah pada 6 Januari 1937 Ia menari di hadapan Ratu Ratu Wilhelmina di Belanda beserta pejabat-pejabat dan tamu kenegaraan. Tarian tersebut dipersembahkan sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Yang mana gusti noeroel pada saat itu masih berurmur 15 tahun.
Maka munculah wajahnya di majalah Life, yang merupakan majalah terbitan Amerika Serikat. Tepatnya pada 25 Januari 1937 atau terbitan ke 25 majalah tersebut memajang foto Gusti Nurul tengah menari.Dengan kemunculannya di majalah tersebut maka kecantikkanya tersebar luas ke Hindia Belanda. Bahkan beberapa tokoh dan pejabat langsung klepek klepek ingin segera memilikinya.
Kisah “Gebetan” beberapa Tokoh
Tokoh yang pertama adalah bukan orang sembarangan, Beliau adalah Hamengkubuwono IX, Raja Kasultanan Yogyakarta itu pernah bermaksud meminang Gusti Nurul pada saat sang ayah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII (1885-1944) masih hidup.
Namun ia dengan terang-terangan menolak pinangan sang raja Yogyakarta, alasannya karena pantang baginya seorang perempuan berpendidikan tinggi di zaman itu dimadu seperti yang dialami Kartini.
***
Tak mau kalah, orang nomer 1 Indonesia, juga ikut “Ngebet” Gusti Nurul, yang mana pada saat itu Presiden Soekarno juga sudah punya beberapa istri. Lagi-lagi Ia juga menolaknya, dengan alasan yang masih sama yaitu tidak mau dimadu.
Bahkan didalam blog tulisan dari cucu Gusti Noeroel "My Life in Words" milik R.Aj.Dwinandini Wiragasari. Dwi Sempat bercanda pada neneknya "Eyang, kenapa nggak mau sama Pak Sukarno? Pak Sukarno kan cakep banget". Eyang cuman bilang, "Iya memang ganteng. Tapi kalau ndak suka masa iya mau dipaksa," kisah Dwi.
***
Sutan Syahrir juga tak mau kalah bersaing untuk merebut hati Gusti Noeroel, setiap kali Sutan Syahrir ada rapat kabinet di Yogyakarta, ia selalu mengutus seketarisnya ke Mangkunegaran, yang mana untuk mengantarkan hadiah yang deibelinya di Jakarta untuk Gusti Noeroel. Bersamanya juga terlampir sepucuk surat tulisan tangan Sutan Syahrir. Namun sayang “Gombalan” itu tidak mampu meluluhkan hatinya
“Ambyar Jum !!!”
Gambar |
Rabu, 24 Maret 1954, Pupus sudah harapan dari lelaki-lelaki yang pernah mengejar cinta sang puteri raja, para petinggi dan tokoh negeri “Ambyar”. Harapan mereka untuk meminang seorang perempuan ningrat, terpelajar, berparas ayu, resmi pupus pada hari itu.
Mereka harus menerima kenyataan jika Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani alias Gusti Nurul resmi menikahi lelaki pilihannya. Lelaki yang beruntung meminang gadis Mangkunegaran adalah Raden Mas Sujarso Surjosurarso. Sebagai lulusan Akademi Militer Kerajaan Belanda di Breda, seperti ditulis Harsya Bachtiar dalam Siapa Dia Perwira TNI-AD (1989), Jarso pernah beberapa tahun berdinas di tentara kerajaan Belanda. Dia pernah ditempatkan di Proef Batalion Vechtwagens di Bandung dan selanjutnya pindah lagi ke Batalion Infanteri di Bogor.
Gusti Noeroel Wafat
Gusti Noeroel meninggal dunia di Bandung, Selasa (10/11/2015) pagi, pukul 08.20 WIB di Bandung pada usia 94 tahun. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Astana Giri Layu, Karanganyar, Rabu (11/11/2015) siang, bersanding dengan keluarga besar trah Mangkunegaran.
Gambar |
Gusti Nurul memiliki tujuh anak, 14 cucu dan empat buyut. Tujuh anaknya itu adalah Soelarso Basarah, K.R.Ay. Parimita Wiyarti, K.R.M.H Adji Pamoso Soerjosoejarso, K.R.Ay. Hj. Heruma Wiyarti, B.R.ay Rasika Wiyarti, B.R.Ay. Wimaya Wiyarti dan R.M Bambang Atasadji. Sedangkan cucu di antaranya R.Aj. Dwinandini Wiragasari, RM. Ichsan Nur Chiori, dan R.Aj. Lalita Nerissa.(SM)