SETELAH BACA INI !!! Anda Akan Berpikir Ulang Untuk Ikut Merayakanya Valentine Day.


Bulan Februari adalah bulan kedua dalam penanggalan masehi, dan apa  yang identik dengan bulan Februari?, yaaap.. valentine’ day atau biasanya anak-anak muda sekarang menyebutnya hari kasih sayang. Di bulan ini banyak pertokoan dan mall mulai di hias dengan warna pink atau merah dan pernak-pernik yang bergambar hati atau bunga. Belum lagi acara-acara khusus diaadakan untuk merayakan VD sebutan anak labil jaman sekarang... hehe di radio, televisi, mall, majalah atau medsos... duh kok malah jadi kebawa sedikit emosi ya... hehe.. ok langsung ke intinya aja.

Sejarah Valentine’s Day

Saya selalu ingat kata Presiden pertama kita Ir. Achmad Soekarno JASMERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah.. meski konteksnya agak berbeda ya,, hehe bisa juga nih untuk mengingat sejarahnya VD.

Nih sejarahnya.. Awalnya seorang pendeta Kristen bernama Santo Valentino menikahkkan sepasang pemuda-pemudi. Tapi efek dari menikahkan pemuda-pemudi tersebut Santo valentino harus dipenggal kepalanya sebab sang pendeta telah melanggar peraturan yang di buat san Emperor Claudius II Gothicus. Sang emperor melarang pemuda-pemudanya yang masih usia belasan untuk menikah. Sebab dia mengangap pemuda yang masih single dan usia belasan lebih berprestasi dan kuat jika dijadikan pasukan perang dibanding yang sudah beristri. Hal tersebutlah yang tidak disetujui oleh Santo Valentino, ia nekat menikahkan sepasang muda-mudi itu. Atas perbuatannya sang pendeta dihukun mati di Roma pada tahun 270 M kemudian jasadnya dikuburkan ditepi jalan Flaminia.

Tetapi jauh sebelumnya, sudah ada upacara kepercayaan bangsa Romawi yang diangap cikal bakal dari Valentine Day. Upacara ini disebut Lupercalia, yakni menyembah Dewa Lupercus (dewa kesuburan, padang rumput, dan hewan ternak) yang juga dihubungkan dengan peneymbahan Dewa faunus sebagai dewa alam semesta dan pemberi wahyu. Upacara ini diadakan di bukit Falantine, upacara dimulai dengan mengorbankan bebebrapa ekor kambing dan seekor anjing. Lalu dua pemuda dibawa ke sebuah altar, sebuah pisau berlumuran darah disentuhkan dikening mereka dan mereka harus tertawa. Setelah itu darah dikening dibersihkan dengan kain wol yabf telah dicelupkan kedalam susu. Kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok dan berlari kearah yang berlawanan  mengelilingi tembok kota Falatine. Mereka menjambuki wanita yang ditemui guna mengembalikan kesuburannya, namun para wanita itu dengan senag hati akan menerima cambukan itu.

Kemudain baru pada masa kekaisaran Constantin (280-337) upacara tersebut mendapat tambahan, yakni pesan-pesan cinta yang disampaikan para gadis dan diletakkan ddalam jambangan kemudian diambil oleh para pemuda. Setelah itu mereka berpasangan dan berdansa, minum anggur dan diakhiri dengan tidur bersama.

Akhirnya pada tahun 494 M, dewan gereja yang dipimpin Paus Galasium I mengubah upacara tersebut dengan porofikasi (pembersihan dosa) dan mengubah upacara Lupercalia yang biasanya tanggal 15 Februari menjadi 14 Februari dan resmi pada tahun 496 M berubah menjadi hari Valentine Day.

Nah, sangat mengerikan dan mimprihatinkan bukan jika kita sudah tahu sejarah Perayaan Valentine Day yang sebenarnya. Kita sebagai orang Islam sebenarnya ada yang patut kita teladani tentang ketulusan cinta yaitu dari Nabi Ibrahim AS. Dimana Nabi Ibrahim AS yang sudah lanjut usia sangat merindukan kehadiran seorang anak. Kemudian Nabi Ibrahim AS memohon kepada Allah supaya dikarunia seorang anak. Allah kemudian mengabulkanya, Nabi Ibrahim As dikaruniai anak yang penyantun, berilmu dan cerdas yang diberi nama Ismail.

Ketika sedang sayang-sayangnya kepada anaknya Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah untuk  meyembelih anaknya. Anak kesayangan, anak yang sangat dinanti kehadiranya, yang kini telah beranjak dewasa. Yang mana terpancar keshalehan dan kecerdasanya dan harus disembelih !!!.
Namun cintalah yang membuat lelaki tua itu menjalankan perintah Allah yang ia angap tidak masuk akal itu. Cinta pula yang membuat sang anak tidak ragu ikut menyemangati sang ayah untuk menjalankan perintah itu. Sebenarnya Allah sedang menguji kecintaanya Nabi Ibrahim kepada Allah. Kemudian Allah mengantinya dengan seekor domba, peristiwa ini kemudian kita kenang dengan Idhul Adha. Masya Allah...

Inilah baru yang dinamakan kisah cinta abadi, cinta kepada Allah. Seandainya cinta yang hakiki seperti itu.

Nah, setelah sudah tahu sejarahnya bagi seorang Muslim masih mau ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, jika kita masih ikut-ikutan perbuatan agama Nasrani dan Yahudi maka sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik! 

 Rasulullah bersabda :
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut,” ( HR Tirmidzi) 

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ” 

Berdasarkan dari hadist diatas maka hukum dari mengaucapkan dan merayakan Valentine day bagi umat Islam adalah Haram hukumnya, jadi kita perlu tahu ya...Demikian ya sedikit penjelasan dari kami tentang sejarah Valentine Day. Setelah kita mengetahui sejarah dan hukumnya untuk umat Islam  maka kewajiban kita adalah tidak mengikuti dan merayakannya. (Mas Sup Mj)

Semoga Bermanfaat...





Subscribe to receive free email updates: