Muhammad Ma Jian |
Muhammad Ma Jian merupakan tokoh Muslim yang berasal dari Negeri Tirai Bambu atau China merupakan salah satu aktor penyebar Agama Islam pada abad ke-19 yang yang menganut paham Komunis itu. Ia didaulat sebagai pembuka era baru pengajaran bahasa Arab. Setelah berabad-abad Islam masuk ke semenajung Tiongkok, pengajaran bahasa Arab sangat tertutup dan hanya dikhususkan untuk umat Muslim.
Berkat jasanya, bahasa Arab mendapatkan tempat dan penghormatan yang layak. Banyak pelajar yang berbondong-bondong belajar bahasa Arab. Perguruan tinggi non Muslim membuka pengajaran bahasa Arab dan mulai mengenal literatur Arab, termasuk melakukan kajian terhadap kitab suci Al-Quran.
Jasa terbesar dari sosok yang lahir dari keluarga petani Muslim di desa kecil Shadian, kawasan Gejiu, Provinsi Yunan, pada 1906 itu adalah penerjemeh Al-Quran kebahasa Mandarin.
Terjemahan Al-Quran yang ia rampungkan selama 12 tahum dari 1957 sampai 1965 itu diangap memiliki akurasi yang sangat baik. Maka pantas jika hasil karyanya itu kini telah menjadi rujukan resmi lembaga akademi dan perguruan tinggi.
Dan pada 1981, China Ilmu Sosial Press kembali menerbitkan terjemahan Al-Quran berbahasa Mandarin yang ditulis Ma Jian. Terjemahan Al-Quran tersebut juga menjadi versi resmi yang diterbitkan percetakan terbedar di Madina Raja Fahd Al-Quran Printing Press hingga kini.
Selain menerjemahkan teks Al-Quran dan kitab klasik Islam kedalam bahasa Mandarin, tokoh yang sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga berjasa menerjemahkan sejumlah besar karya China klasik kedalam bahasa Arab sebagai rujukan belajar.
Ma Jian juga banyak memperbaiki literatur kajian Islam yang tidak sesui dengan ajaran Islam yang telah berkembang di berbagai lembaga akademik di China saat itu. Ia juga menerjemahkan berbagai buku Islam kontemporer yang telah menjadi kajian banyak para pemikir dunia Islam dan barat saat itu, seperti sejarah filsafat Islam dan banyak buku kajian Islam dari para orientialis yang kemudian ia sempurnakan bahasanya mejadi lebih baik.
Sebagian besar karyanya ia rampungkan saat masih duduk di bangku kuliah di Al-Azhar. Ketika kembali ke China usai menamatkan pendidikan di perguruan tinggi itu pada tahun 1939, Muhammad Ma Jian semakin giat menghasilkan karya tulis dan buku tentang keislaman. Kepakarannya dalam bahasa Arab dan keislaman membuat Ma Jian menjadi salah satu pengajar utama bahasa Arab dan Islam di Universitas Beijing. Selain berkaier dibidanf akademik, Ma Jian juag mendapatkan posisi cukub baik di perpolitikan China, ketika itu partai komunis pimpinan Mao Zedong sedang berkuasa. Ma Jian sempat terpilih menjadi anggota dari China Konferensi Konsultatif Politik (CPCC) pada tahun 1949. Kemahirab dan penguasaanya dalam bahasa Arab menbuat sering ditunjuk sebagai penerjemah bagi pimpinan komunis China saat itu, termasuk Mao Zedong, Zhou Enlai, dan Liu Shaoqi.
Ma Jian pun terus mendapatkan posisi strategis baik di akademik Universitas Beijing maupun dunia politik sebagai wakil dari CPCC hingga akhir hayatnya pada tahun 1978. Sepeningal Muhammad Ma Jian, karya Al-Quran terjemahannya tetep diterbitkan hingga kini.