Adab Bertamu Menurut Islam Yang Mulai Dilupakan


Sahabat Suara Hati didalam ajaran agama Islam semua hal tentang kehidupan sudah diatur dalam Al-qur’an dan Al-Hadist salah satunya tentang adab bertamu. Bertamu sangat dianjurkan dalam agama Islam karena disitu ada unsur silaturahim sebagai mana seperti diterangkan dalam ayat berikut ini :  “Dan bertakwalah kepada Allah yang kalian saling meminta dengan nama-Nya dan sambunglah tali silaturahim.’ (QS. An-Nisa [4]:1).

Tapi sayangnya beberapa orang mulai meninggalkan adab dalam bertamu seperti yang diajarkan dalam Islam. Berikut ini kami jelaskan tentang beberapa adab bertamu.

Memilih Waktu Untuk Berkunjung 

Sahabat suara hati sebaiknya ketika kita akan bertamu maka pilihlah waktu yang tepat. Karena jika kita bertamu dalam waktu yang kurang tepat dapat membuat tuan rumah kurang nyaman atau malah terkadang mengangunya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist yang disampaikan oleh sahabat Anas bin Malikradhiyallahu ‘anhu,
“Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.” (HR. al-Bukhari no. 1706 dan Muslim no. 1928)

Ketukan Yang Tidak Menganggu Tuan Rumah

Terkadang kita ketika bertamu mengetuk pintu dengan nada tertentu atau ketukan yang keras dengan tujuan tuan rumah mendengar atau terbagun ketika sedang tidur, ternyata itu tidak diperbolehkan.
“Kami di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod bab Mengetuk Pintu)
Hadist ini mengajarkan kita untuk mengetuk dengan lembut.

Ucapkanlah Salam 

Selain mengetuk pintu kita sering memangil-mangil pemilik rumah supaya mengetahui bahwa kita sedang bertamu. Itu tidak dibenarkan karena labih baik ucapkan salam kepada tuan rumah.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nuur [24]: 27)

Hal tersebut juga diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan Kildah ibn al-Hambal radhiallahu’anhu, ia berkata,
“Aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku masuk ke rumahnya tanpa mengucap salam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Keluar dan ulangi lagi dengan mengucapkan ‘assalamu’alaikum’, boleh aku masuk?'” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi berkata: Hadits Hasan)

Meminta Izin Sebanyak Tiga Kali

Setelah mengucapkan salam sebanyak tiga kali namun tidak ada jawaban dari tuan rumah sebaiknya kita batalkan bertamu kita kecuali ingin menyampaikan berita yang sangat penting.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Meminta izin itu tiga kali, jika diizinkan maka masuklah, jika tidak, maka pulanglah.” (HR. al-Bukharino. 5891 dan Muslim no. 2153 dari sahabat Abu Sa’id al-Khudriradhiyallahu ‘anhu)

Cara  yang demikian itu bukan suatu aib bagi penghuni rumah tersebut dan bukan celaan bagi orang yang hendak bertamu, jika alasan penolakan itu dibenarkan oleh syariat. Bahkan merupakan penerapan dari firman Allah subhanahu wa ta’ala (yang artinya):
“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah, maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (An-Nur: 28)

Jangan Mengintip Kedalam Rumah

Sudah menjadi kebiasaan kita ketika bertamu adalah mengintip kedalam rumah untuk memastikan ada orang atau tidak ini juga tidak dibenarkan. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barang siapa mengintip ke dalam rumah suatu kaum tanpa izin mereka, maka sungguh telah halal bagi mereka untuk mencungkil matanya.” (HR. Muslim no. 2158 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya seorang wanita.

Dalam hal ini, perempuan yang berada di rumah sendirian hendaknya juga tidak memberi izin masuk tamunya. Mempersilahkan tamu lelaki ke dalam rumah sedangkan ia hanya seorang diri sama halnya mengundang bahaya bagi dirinya sendiri dan dapat menimbulkan fitnah. Oleh sebab itu, tamu cukup ditemui diluar saja.

Menyampaikan Keperluan.

Ketika kita bertamu pastinya ada sesuatu yang ingin disampaikan kepada tuan rumah, untuk itu segaralah disampaikan. Jangan kita bertamu dengan tujuan sekedar main-main atau mencari teman untuk ngobrol yang tidak bermanfaat. 
“…tetapi jika kalian diundang maka masuklah, dan bila telah selesai makan kembalilah tanpa memperbanyak percakapan…” (Al-Ahzab: 53)

Sedangkan dalam riwayat lain.
“Ibrahim bertanya, “Apakah urusanmu wahai para utusan?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa.” (Adz-Dzariyat: 32)

Tidak Memberatkan Tuan Rumah dan Segera Kembali Ketika Urusan Telah Selesai.

Ketika bertamu sebaiknya kita berusaha semaksimal mungkin untuk tidak memberatkan tuan rumah baik itu dalam menggunakan waktunya atau jamuannya.
“…tetapi jika kalian diundang maka masuklah, dan bila telah selesai makan kembalilah tanpa memperbanyak percakapan…” (Al-Ahzab: 53)
Sedangkan untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang adab penjamuan seperti dijelaskan dalam hadist berikut ini.
“Jamuan tamu itu tiga hari dan perjamuannya (yang wajib) satu hari satu malam. Tidak halal bagi seorang muslim untuk tinggal di tempat saudaranya hingga menyebabkan saudaranya itu terjatuh dalam perbuatan dosa. Para sahabat bertanya, “Bagaimana dia bisa menyebabkan saudaranya terjatuh dalam perbuatan dosa?” Beliau menjawab, “Dia tinggal di tempat saudaranya, padahal saudaranya tersebut tidak memiliki sesuatu yang bisa disuguhkan kepadanya.” (HR. Muslim no. 48 dan Abu Dawudno. 3748 dari sahabat Abu Syuraih al-Khuza’i radhiyallahu ‘anhu)

Mendoakan Tuan Rumah

Ketika kita sudah selesai untuk bertamu sangat dianjurkan kita untuk mendoakan tuan rumah yang telah menjamu kita, berikut donya

“Ya Allah berikanlah barakah untuk mereka pada apa yang telah Engkau berikan rizki kepada mereka, ampunilah mereka, dan rahmatilah mereka.” (HR. Muslim no. 2042 dari sahabat Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu)

Itulah hanya beberapa adab bertamu yang mulai dilupakan oleh kita. Semoga artikel ini bisa menjadikan pembelajaran bagi kita. Aamiin
Semoga Bermanfaat... 

Disarikan Dari : www.islampos.com , muslim.or.id


Subscribe to receive free email updates: